Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 01:18:08【Sehat】164 orang sudah membaca
PerkenalanWakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno di kompleks parlemen, Jakarta. ANTARA/Bagus Ahmad RizaldiSituasi sa

Situasi saat seharusnya sudah menjadi wake up call agar penanganan krisis iklim menjadi prioritas dalam kebijakan nasional
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menegaskan pentingnya menjadikan krisis iklim sebagai isu prioritas nasional saat menjadi pembicara dalam Konferensi Nasional Pascasarjana Ilmu Politik UI.
Menurut Eddy dalam keterangan di Jakarta, Jumat, perubahan iklim bukan lagi ancaman, melainkan kenyataan yang kini dihadapi sehari-hari.
"Krisis iklim itu nyata ada di depan kita. Dampaknya sudah kita rasakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari mulai dari anomali iklim sampai dengan kualitas udara yang terus memburuk di kota-kota besar," katanya.
Adapun, Eddy didaulat untuk menjadi pembicara dengan tema ancaman krisis iklim di Indonesia. FISIP UI adalah kampus ke-35 dalam rangkaian acara MPR Goes to Campusyang diinisiasi Eddy.
Baca juga: Menteri Bahlil hargai investasi SPBU swasta, tapi harus ikuti aturan
"Sekarang bukan lagi perubahan iklim tapi lebih tepat menyebutnya sebagai krisis iklim. Situasi saat seharusnya sudah menjadi wake up call agar penanganan krisis iklim menjadi prioritas dalam kebijakan nasional," lanjutnya.
Persoalan lingkungan lain yang disampaikan Eddy adalah penanganan sampah. Saat ini, Indonesia baru mampu mengelola 40 persen sampah, yang sebagian besar berasal dari rumah tangga dan pasar berupa sisa makanan serta plastik.
"TPA Bantar Gebang sekarang tingginya setara gedung 17 lantai. Selain di Bantar Gebang, masalah sampah meluas menjadi isu lingkungan, sosial hingga kesehatan. Sekarang saja, misalnya kita bisa lihat ngak ada sungai di Indonesia yang ini bersih dari sampah," ungkapnya.
Dalam upaya menjadikan krisis iklim sebagai prioritas nasional, Eddy menyampaikan bahwa RUU Pengelolaan Perubahan Iklim telah diinisiasi.
Baca juga: Living Lab berbasis masyarakat jadi solusi hadapi perubahan iklim
"AlhamdulillahRUU Pengelolaan Perubahan Iklim sudah ditetapkan menjadi Prolegnas (Program Legislasi Nasional) 2026. Karena itu, ke depan kami membuka ruang diskusi, aspirasi dan juga masukan untuk penyempurnaan RUU ini termasuk di dalamnya meminta masukan dari kalangan kampus," ujarnya.
Ia juga menyampaikan tantangan yang dihadapi Indonesia hanya dapat dijawab dengan komitmen kolektif, keberanian mengambil kebijakan berorientasi jangka panjang serta kolaborasi lintas sektor demi masa depan yang berkelanjutan.
"Persoalan iklim menyentuh kehidupan kita semua. Karena itu, saya sangat terbuka untuk kolaborasi dan kerja bersama lintas sektor. Ini bukan sekadar isu lingkungan, tapi juga persoalan keberlangsungan bangsa," tuturnya.
Baca juga: Kaltim-YKAN kelola ekosistem pesisir untuk mitigasi perubahan iklim
Suka(1116)
Artikel Terkait
- KKP: Ribuan kontainer udang asal Indonesia boleh masuk AS
- BNPT: Sekolah jadi wadah pembentukan karakter bangsa cegah terorisme
- Festival sapi di Jember jadi solusi ketergantungan impor daging
- Shakira Amirah sebut sarapan real food bantu anak makin berprestasi
- Deputi BGN tinjau SPPG di Banyuwangi, ingatkan standar Program MBG
- Baznas RI terjunkan tim bantu warga terdampak banjir Cisolok Sukabumi
- Wakapolri soroti pentingnya inovasi menu selera anak di SPPG Polri
- Pengamat: Kopdes Merah Putih modal untuk bangun ekonomi berbasis lokal
- Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat
- Kemarin, alasan penerbitan PP 38/2025 hingga anggota DPR nonaktif
Resep Populer
Rekomendasi

Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit

Mikroplastik jadi alergen yang ancam kesehatan kulit

Ribuan ton bantuan terkumpul dari perlintasan Gaza sejak 10 Oktober

Gubernur Jatim pastikan BRIN tangani kontainer suspek Cs

Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah

Baznas RI terjunkan tim bantu warga terdampak banjir Cisolok Sukabumi

Gubernur Jateng minta Festival Mangga Pemalang jadi kegiatan tahunan

Pembalap Mandalika Racing dirawat di rumah sakit karena kecelakaan